bimus – Setiap tahun, MABA (Mahasiswa Baru) galau milih jurusan. Dulu, “segitiga emas” idola orang tua pasti: Kedokteran, Hukum, atau Teknik Sipil. Kenapa? Karena katanya jaminan jadi PNS atau kerja di BUMN.
Tapi, bray, zaman udah berubah total. Faktanya, di era startup unicorn, TikTok, dan Artificial Intelligence (AI) ini, “raja” barunya udah ganti. Sekarang, jurusan-jurusan “seksi” yang paling perusahaan cari adalah yang berbau data, teknologi, dan kreativitas.
Tentu saja, percuma lo lulusan top kalau skill lo nggak nyambung sama industri. Maka dari itu, memilih “kendaraan” (kampus) yang tepat buat belajar jurusan-jurusan baru ini jadi krusial banget. Apalagi, lo nggak bisa cuma ngandelin nama besar kampus, lo harus lihat kurikulum, fasilitas (Lab), dan dosennya.
Jadi, kalau lo mau jadi AI Engineer, Data Scientist, Digital Marketer, atau Creative Director sukses, ini dia 5 universitas terbaik di Indonesia yang paling “siap” buat ngebentuk lo.
1. Bidang: Artificial Intelligence (AI) & Data Science
Ini adalah “tambang minyak” baru, bray. Sebab, semua perusahaan (dari Gojek sampai Bank) sekarang butuh orang yang bisa “ngomong” sama data.
🎓 Kampus Pilihan: Institut Teknologi Bandung (ITB)
-
Kenapa Gokil: Yang ini, nggak usah ditanya. ITB (terutama STEI – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) adalah “kawah candradimuka” engineer top Indonesia. Selain itu, mereka adalah yang pertama ngeh soal pentingnya data science.
-
Fakta: ITB punya program Magister (S2) Data Science yang orang akui sebagai salah satu terbaik di Indonesia. Artinya, dosen-dosen S1-nya (di jurusan Teknik Informatika atau Sistem Informasi) udah pasti punya background riset AI dan data science yang “daging” banget.
-
Wawasan: Singkatnya, masuk ITB itu ibarat masuk bootcamp-nya problem solver. Lo nggak cuma belajar coding, tapi juga belajar “logika” dan “matematika” di balik AI.
🎓 Kuda Hitam: Universitas Bina Nusantara (Binus University)
-
Kenapa Gokil: Nah, kalau ITB itu “Si Teoritis”, Binus itu “Si Praktisi”. Apalagi, Binus gila-gilaan nge-link kurikulumnya sama industri.
-
Fakta: Binus punya jurusan spesifik “Computer Science – specialization in Data Science”. Bahkan, mereka punya laboratorium data science khusus dan kerja sama erat sama perusahaan teknologi (kayak Google, Microsoft, IBM).
-
Wawasan: Keunggulan gokil Binus adalah program 3+1 (3 tahun kuliah, 1 tahun magang). Jadi, lo belajar teori Data Science 3 tahun, lalu 1 tahun lo beneran jadi data analyst intern di Traveloka atau Shopee. Hasilnya, pas lulus, CV lo udah ada “pengalaman kerja 1 tahun”. HRD mana yang nggak ngiler?
2. Bidang: Bisnis Digital (Digital Business)
Jurusan ini adalah gabungan hybrid antara Manajemen, Marketing, dan IT. Artinya, lo belajar gimana cara jualan, tapi pakai tools kayak SEO, Social Media Ads, dan E-commerce.
🎓 Kampus Pilihan: Universitas Padjadjaran (Unpad)
-
Kenapa Gokil: Unpad, terutama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)-nya, punya jurusan “Bisnis Digital” yang lagi naik daun banget.
-
Fakta: Berbeda dari jurusan Manajemen biasa, Unpad mendesain kurikulum Bisnis Digital-nya buat era sekarang. Contohnya, lo belajar E-Commerce Management, Digital Marketing Strategy, sampai Fintech.
-
Wawasan: Lokasi Unpad di “lingkar” Bandung-Jakarta juga jadi nilai plus. Oleh karena itu, gampang banget dapet dosen tamu atau koneksi magang ke startup-startup digital di dua kota itu.
🎓 Kuda Hitam: Telkom University (Tel-U)
-
Kenapa Gokil: Kalau ini, udah “kandang”-nya, bray. Soalnya, Tel-U (di bawah naungan Telkom Indonesia) emang mereka dirikan buat industri telekomunikasi dan digital.
-
Fakta: Jurusan Bisnis Digital (atau Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika/MBTI) di sini adalah salah satu yang terkuat. Apalagi, ekosistemnya dapet banget. Lo akan dikelilingi anak IT, anak Telco, dan anak DKV.
-
Wawasan: Keunggulan Tel-U adalah koneksi industrinya yang gila-gilaan ke Telkom Group (Telkomsel, Telkom, dll.) dan ratusan startup binaan mereka. Alhasil, lo belajar bisnis digital langsung dari “induk”-nya.
3. Bidang: Desain Komunikasi Visual (DKV)
Ini jurusan buat lo yang “bahasa”-nya visual. Singkatnya, bikin branding, logo, ilustrasi, UI/UX, sampai konten TikTok estetik.
🎓 Kampus Pilihan: Institut Teknologi Bandung (ITB)
-
Kenapa Gokil: Jelas, FSRD ITB (Fakultas Seni Rupa dan Desain) adalah “Harvard”-nya sekolah desain di Indonesia.
-
Fakta: Masuk FSRD ITB itu susahnya minta ampun. Tapi, lulusan DKV ITB itu standar-nya beda. Karena, mereka nggak cuma jago “gambar” (teknis), melainkan juga “konsep” dan “filosofi”-nya deep (dalam) banget.
-
Wawasan: Maka dari itu, alumni DKV ITB banyak yang jadi founder agensi iklan top, illustrator kelas dunia, atau Creative Director papan atas. Pokoknya, gengsinya beda level.
🎓 Kuda Hitam: Universitas Multimedia Nusantara (UMN)
-
Kenapa Gokil: Kalau yang ini, adalah “raja”-nya fasilitas. Pasalnya, UMN (milik Kompas Gramedia Group) jor-joran di teknologi.
-
Fakta: Buktinya, UMN punya Lab Motion Capture (kayak yang biasa orang pakai bikin film Marvel), studio film, lab fotografi, dan lab printmaking yang super lengkap.
-
Wawasan: Jadi, kalau lo mau fokus ke DKV yang lebih “teknis” dan modern kayak Animasi, Film, atau UI/UX, UMN adalah pilihan paling gress. Apalagi, koneksi magang ke jaringan Kompas Gramedia (dari MNC Pictures, Kompas TV, sampai GridOto) udah di depan mata.
Jurusan ‘Seksi’ Butuh Kampus yang ‘Siap’
Bray, pada akhirnya, lo mau jadi Data Scientist atau AI Engineer hebat itu tergantung effort lo sendiri.
Tapi, memilih “kendaraan” yang tepat itu krusial. Karena, percuma lo ambil jurusan Data Science kalau ternyata lab komputernya masih pakai Windows XP dan dosennya masih ngebahas SPSS zaman baheula.
Faktanya, jurusan-jurusan “seksi” ini butuh kampus yang “seksi” juga—kampus yang update kurikulumnya, yang dosennya praktisi industri, dan yang fasilitas lab-nya nggak main-main.
Oleh karena itu, jangan cuma lihat nama besar kampusnya, bray. Sebaliknya, kepo-in lebih dalem: kurikulum jurusan yang lo mau itu udah update apa belum?
AGEN BOLA TERPERCAYA DEWAGG ~ Taruhan Bola Parlay Terbaru
Daftar disini >> Link Alternatif
