Universitas Bimus – Pada pertengahan Juli 2025, Universitas Udayana (Unud) Bali menjadi sorotan nasional. Bukan karena seleksi masuk atau prestasi akademik, melainkan karena kehadiran langsung Kepala BNN RI yang memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa Unud. Acara bertema edukatif ini bukan hanya menyampaikan informasi seputar bahaya narkoba, tapi juga menyuntikkan nilai-nilai moral dan semangat kebangsaan.
Langkah ini menandai salah satu strategi baru BNN di tahun 2025: menyentuh langsung lingkungan pendidikan tinggi sebagai garda terdepan dalam membangun kampus bebas narkoba. Tidak lagi sekadar penyuluhan satu arah, kini pendekatan BNN menyatu dengan narasi kebangsaan, etika, dan refleksi sosial mahasiswa di era digital.
Misi Edukasi dan Pencegahan: BNN Masuk Kampus
Dalam sambutannya, Kepala BNN RI menyampaikan bahwa perang melawan narkoba bukan lagi sekadar urusan aparat hukum. Di era sekarang, tantangan terbesarnya adalah menyadarkan generasi muda yang menjadi target utama jaringan narkoba. Oleh karena itu, BNN mengubah pendekatan dari sekadar penindakan menjadi edukasi anti narkoba yang menyentuh langsung komunitas kampus.
“Kami tidak datang untuk menakuti, tapi untuk mengajak berpikir,” tegasnya. “Karena yang kita hadapi bukan hanya narkoba, tapi juga krisis moral yang bisa menghancurkan masa depan bangsa.”
Tak hanya berbicara soal substansi, Kepala BNN juga membagikan kisah nyata yang mengaduk emosi: tentang mahasiswa yang terjerumus ke narkoba karena tekanan sosial, hingga keluarga yang hancur akibat konsumsi zat berbahaya itu. Cerita ini membuat audiens terdiam, sebelum akhirnya memberi tepuk tangan panjang.
Unud Bali Tunjukkan Komitmen Kuat
Unud Bali sebagai tuan rumah menunjukkan antusiasme besar terhadap kolaborasi ini. Rektor menyampaikan bahwa kampusnya siap menjadi mitra strategis dalam program BNN dan pendidikan, serta akan menjadikan agenda serupa sebagai bagian dari orientasi mahasiswa baru.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori di sini, mereka juga diajarkan nilai-nilai moral,” ucapnya. “Itulah kenapa kuliah umum ini penting, karena menyentuh kesadaran yang lebih dalam.”
Sebagai simbol komitmen, pihak universitas menyatakan kesediaan membentuk unit khusus yang akan menangani penyuluhan dan kegiatan kampanye terkait penyuluhan narkoba BNN secara berkala.
Mahasiswa Unud Tersentuh dan Termotivasi
Respon dari mahasiswa Unud sangat positif. Mereka merasa mendapatkan pencerahan baru yang tidak mereka temukan di bangku kuliah biasa. Banyak yang mengatakan bahwa kuliah moral mahasiswa ini memberi perspektif segar tentang pentingnya menjaga diri, komunitas, dan moralitas di tengah derasnya pengaruh gaya hidup modern.
Fajar, mahasiswa semester 5 dari jurusan Ilmu Sosial, mengatakan, “Saya kira ini bakal membosankan, ternyata cara penyampaiannya santai, bahkan lucu di beberapa bagian, tapi isinya sangat dalam. Saya jadi sadar bahwa narkoba itu bukan cuma soal kriminal, tapi soal rusaknya arah hidup.”
Tidak sedikit juga mahasiswa yang mengusulkan agar kegiatan seperti ini di kemas lebih kekinian, seperti lewat video pendek, podcast kampus, hingga lomba konten TikTok dengan tema edukasi narkoba.
Kampus sebagai Zona Strategis Pencegahan
Dalam pemaparannya, Kepala BNN juga menekankan bahwa kampus adalah zona krusial dalam upaya pencegahan narkoba. Kenapa? Karena di sinilah karakter dibentuk dan pengaruh pergaulan mulai menentukan arah hidup. Tak heran jika strategi BNN masuk kampus di garap secara serius dan kolaboratif.
Tak hanya Unud, BNN RI juga sudah merencanakan roadshow ke beberapa kampus besar seperti ITB, UGM, dan Unair. Harapannya, akan terbentuk sinergi antara kegiatan BNN di universitas dengan kurikulum pembentukan karakter.
Moral Anak Muda Jadi Fokus
Lebih dari sekadar edukasi, kegiatan ini menyasar aspek moral anak muda. Dalam era media sosial, penyebaran gaya hidup berisiko sangat cepat. Banyak mahasiswa yang tidak sadar bahwa gaya hidup hedonis yang mereka konsumsi dari konten digital bisa mengarah pada penyalahgunaan narkoba.
BNN melihat bahwa pendekatan moral dan edukatif harus berjalan seiring. Oleh sebab itu, mereka kini menggandeng content creator kampus, influencer lokal, dan komunitas mahasiswa untuk menyampaikan pesan-pesan anti narkoba dalam bahasa yang relate.
Dengan cara ini, edukasi menjadi lebih organik, bukan sekadar instruksi dari atas. Dan pesan-pesan moral di sampaikan bukan dengan ceramah, tapi lewat ekspresi seni, narasi, dan komunitas.
Program Jangka Panjang dari BNN RI 2025
Kegiatan di Unud bukanlah akhir, tapi bagian dari rangkaian besar misi BNN RI 2025. Salah satu program jangka panjang adalah pembentukan Satgas Mahasiswa Anti-Narkoba di tiap universitas. Satgas ini akan bergerak mandiri dengan dukungan pelatihan dari BNN dan pengawasan kampus.
Selain itu, mahasiswa juga akan di beri akses ke platform edukatif milik BNN yang berisi materi pembelajaran daring, kuis interaktif, hingga sertifikasi penyuluh muda. Ini akan menjadi nilai tambah tersendiri, sekaligus memperkuat branding pribadi mahasiswa sebagai agen perubahan.
Harapan Baru dari Unud untuk Indonesia Bebas Narkoba
Kampus bukan hanya tempat belajar, tapi titik awal lahirnya perubahan. Kuliah umum BNN RI di Unud Bali telah membuktikan bahwa transformasi moral dan pemahaman soal bahaya narkoba tidak harus kaku dan membosankan. Ketika penyampaian di lakukan secara inspiratif, menyentuh logika dan hati mahasiswa, hasilnya lebih kuat daripada seribu larangan.
Tak bisa di pungkiri, generasi muda hari ini sedang dihadapkan pada banyak tantangan dari gaya hidup impulsif, paparan media sosial yang berlebihan, hingga tekanan akademik dan ekonomi. Dalam situasi seperti itu, kehadiran BNN sebagai mitra strategis dalam dunia pendidikan adalah nafas baru. Ini bukan soal menangkap, tapi soal menyadarkan.
Apalagi ketika upaya ini bersentuhan langsung dengan Unud Bali, salah satu kampus paling progresif di Indonesia. Mahasiswa bukan lagi sekadar objek edukasi, melainkan subjek perubahan. Mereka diajak berdialog, bukan hanya duduk diam mendengarkan. Mereka di libatkan, bukan diceramahi. Dan mereka di ajak berpikir jauh ke depan: tentang masa depan bangsa yang bersih, sehat, dan berdaya saing.
Bayangkan jika tiap universitas dari Sabang sampai Merauke mengambil pendekatan serupa. Bukan mustahil jika dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, kita benar-benar melihat kampus bebas narkoba, bukan sekadar jargon di spanduk. Tapi nyata hadir dalam sikap, program, dan kehidupan sehari-hari para mahasiswa.
Dan mungkin, suatu hari nanti, dari kampus yang hari ini di sentuh BNN, akan lahir pemimpin bangsa yang bukan hanya cerdas, tapi juga bersih dan kuat secara moral.
Karena perubahan besar selalu di mulai dari langkah kecil. Dan hari itu, di Unud, kita semua melihat satu langkah yang bisa jadi pijakan bagi perubahan yang lebih besar untuk Indonesia.