Berita Kampus

MNC University Gandeng Kampus Ary Ginanjar Viral

Universitas Bimus – Di era digital seperti sekarang ini, konten viral memiliki kekuatan besar untuk memengaruhi opini publik, membentuk persepsi, bahkan membangun atau meruntuhkan reputasi seseorang atau institusi. Melihat fenomena ini, MNC University bekerja sama dengan Universitas Ary Ginanjar (UAG) meluncurkan sebuah program kolaboratif yang bertujuan untuk mengubah konten viral menjadi karya jurnalistik yang edukatif dan berkualitas. Kolaborasi ini sontak menjadi viral di media sosial dan dunia pendidikan, terutama karena pendekatannya yang unik dan langsung menyasar siswa-siswi SMA.

Program ini digelar di SMA Maleo Tangerang Selatan, dan menjadi perbincangan hangat karena membawa semangat literasi digital ke dalam dunia nyata. Tidak hanya sekadar pelatihan, kegiatan ini juga memberi ruang bagi generasi muda untuk menjadi agen literasi informasi, bukan sekadar konsumen konten viral semata.

Literasi Digital di Tengah Ledakan Konten

Saat ini, masyarakat terutama generasi muda dibanjiri oleh berbagai bentuk konten, dari yang informatif hingga yang sekadar hiburan. Namun, tidak semua konten tersebut membawa nilai edukatif. Banyak di antaranya bersifat hoaks, manipulatif, atau sekadar viral tanpa makna. Karena itu, penting bagi pelajar untuk memahami cara memilah dan mengolah informasi secara bijak.

MNC University dan UAG memahami betul kebutuhan ini. Dengan mengusung tema transformasi konten viral jadi jurnalisme, pelatihan yang mereka adakan di SMA Maleo menjadi angin segar dalam dunia edukasi. Para peserta diajak memahami konsep dasar jurnalistik seperti 5W1H, teknik penulisan berita, serta bagaimana cara menyaring informasi dari media sosial secara objektif.

Real to Real: Dari Tren ke Karya Nyata

Program ini mengusung konsep Real to Real, yaitu mengubah sesuatu yang sedang tren atau viral menjadi produk nyata yang berdampak positif. Para siswa di beri tugas untuk memilih konten viral yang sedang ramai di bicarakan, lalu menguraikannya menjadi bentuk tulisan jurnalistik sesuai kaidah yang berlaku.

Tidak hanya menulis, mereka juga di latih untuk memproduksi video pendek, infografik, dan narasi audio yang menyampaikan pesan edukatif. Hasilnya cukup mencengangkan: dari konten tentang selebritas hingga isu sosial, para siswa mampu mengemas ulang informasi menjadi karya yang informatif, etis, dan menarik.

Pelatihan Jurnalistik untuk Pelajar SMA

Materi yang di berikan dalam pelatihan ini tidak hanya teori, tetapi langsung bersifat aplikatif. Para siswa belajar menulis straight news, feature, hingga narasi opini berdasarkan fakta. Mereka juga di ajak memahami pentingnya verifikasi informasi, etika jurnalistik, dan cara menghindari clickbait yang menyesatkan.

Metode pembelajaran di lakukan secara dua arah. Fasilitator dari MNC University dan dosen tamu dari Universitas Ary Ginanjar memfasilitasi diskusi, latihan kelompok, hingga simulasi siaran langsung. Suasana belajar di buat santai namun produktif, sehingga para peserta merasa lebih nyaman dalam mengekspresikan gagasan mereka.

Siswa SMA Jadi Kreator Konten Edukatif

Salah satu dampak positif dari kegiatan ini adalah munculnya banyak siswa yang sebelumnya pasif, kini menjadi lebih aktif memproduksi konten edukatif viral. Mereka mulai membuat akun media sosial untuk berbagi konten-konten bermanfaat yang di kembangkan dari hasil pelatihan. Bahkan ada beberapa karya yang berhasil di tampilkan di media kampus dan forum pelajar tingkat nasional.

Transformasi ini menunjukkan bahwa jika di bekali dengan pengetahuan yang tepat. Para pelajar mampu berkontribusi besar dalam membentuk ekosistem digital yang sehat. Mereka bukan hanya pengguna media sosial, tetapi juga produsen informasi yang bertanggung jawab.

Kolaborasi Kampus dan Sekolah Menengah

Program ini juga menandai semakin eratnya kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dengan sekolah menengah. MNC University dan UAG percaya bahwa edukasi digital tidak bisa menunggu sampai bangku kuliah, tetapi harus di mulai sedini mungkin.

Melalui kegiatan ini, mereka berharap semakin banyak kampus dan sekolah yang menjalin kerja sama serupa. Pendidikan tidak lagi bersifat satu arah, tetapi menjadi ruang kolaboratif yang mengintegrasikan teori dan praktik, dunia akademik dan realitas sosial.

Literasi Media untuk Masa Depan Bangsa

Menghadapi era banjir informasi, literasi media bukan lagi keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan mendesak. MNC University dan Ary Ginanjar Institute telah mengambil langkah konkret untuk memperkuat fondasi ini di kalangan pelajar.

Tujuannya bukan hanya agar pelajar bisa membedakan mana berita hoaks dan fakta, tetapi juga agar mereka mampu menjadi agen perubahan di dunia digital. Dengan konten yang cerdas, berbasis data, dan berpihak pada kebenaran. Mereka dapat melawan narasi sesat dan menciptakan lingkungan daring yang lebih sehat.

Produksi Konten Cerdas dan Akurat

Hasil pelatihan juga menghasilkan beberapa karya luar biasa yang membahas topik seperti isu lingkungan, pendidikan karakter, dan tren budaya populer. Para siswa di latih untuk membuat berita singkat berdurasi satu menit yang mampu menyampaikan pesan edukatif dengan gaya bahasa yang ringan namun akurat.

Karya-karya ini menjadi bukti nyata bahwa anak muda tidak bisa lagi di anggap remeh dalam hal kemampuan komunikasi. Mereka mampu berpikir kritis, menyampaikan opini dengan etika, dan memengaruhi publik melalui karya yang bermakna.

Personal Branding Bukan Pencitraan

Salah satu topik menarik yang di sampaikan dalam pelatihan adalah personal branding untuk pelajar. Di tekankan bahwa membangun citra diri bukan berarti pencitraan palsu, melainkan cara menampilkan potensi terbaik dengan cara yang etis dan profesional.

Dengan menguasai jurnalistik dan media sosial, pelajar bisa membangun reputasi positif yang akan mendukung masa depan mereka. Baik saat mendaftar beasiswa, mengikuti lomba, atau membangun portofolio digital, personal branding menjadi aset penting yang tak bisa di abaikan.

Penutup

MNC University Gandeng Kampus Ary Ginanjar Viral bukan hanya sekadar berita kolaborasi biasa. Program ini membawa misi besar: membekali generasi muda dengan literasi digital, etika jurnalistik, dan kemampuan berpikir kritis. Dalam era di mana konten viral bisa jadi pedang bermata dua, inisiatif ini menjadi penyeimbang yang sangat di butuhkan.

Melalui pelatihan jurnalistik dan produksi konten edukatif, siswa-siswi SMA seperti dari Maleo tidak lagi menjadi penonton. Mereka kini berdiri sebagai pelaku perubahan, kreator cerdas, dan calon pemimpin opini yang mengedepankan nilai-nilai kebenaran dan tanggung jawab sosial.

Related posts

Inovasi Pendidikan: Strategi Universitas Bimus dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan

admin

HELP University: Pilar Pendidikan Berkualitas di Jantung Kuala Lumpur

admin

Dell’s Return To Stock Market Leaves A Bitter Taste In Company Finance Future

admin

Universitas Andalas: Perguruan Tinggi Tertua di Luar Jawa dengan Kualitas Unggulan

admin

Dari Ide ke Realitas: Peran Penelitian dalam Inovasi Teknologi

admin

Mencari Ilmu di Kampus Terbaik Dunia Panduan Memilih Universitas Unggulan

admin

Leave a Comment